KONGRES BUDAYA BATAK TOBA digagas “BATAK CENTER” 

  • Whatsapp

Jakarta ankasapost.id

 

Bacaan Lainnya

Rangkuman PERATURAN PRESIDEN (PERPRES) No.114 Tahun 2022

TENTANG STRATEGI KEBUDAYAAN disampaikan Pak Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif saat acara Pra Kongres Budaya Batak Toba tanggal 26-27 September 2022 di Aula Gedung Kementerian Pariwisata di Jakarta. Acara ini secara resmi dibuka oleh Sandiaga Salahuddin Uno Menparekraf melalui tapping karena sedang berada di luar negeri dalam rangkaian kegiatan G20 dan melobi pihak UNESCO untuk pelestarian berbagai unsur budaya bangsa Indonesia.

 

Bahwa untuk menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan strategi kebudayaan agar dapat memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia untuk menentukan arah pemajuan kebudayaan yang berlandaskan pada potensi, situasi, dan kondisi kebudayaan Indonesia untuk mewujudkan tujuan nasional.

Dasar hukum Perpres ini adalah Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; UU Nomor 5 Tahun 2017; dan Perpres Nomor 65 Tahun 2018.

Perpres no.114 Tahun 2022 yang baru diterbitkan ini mengatur mengenai strategi kebudayaan yang digunakan merupakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Setiap Orang dalam melaksanakan Pemajuan Kebudayaan. Objek pemajuan kebudayaan meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

 

Peraturan Presiden (PERPRES) ini mulai berlaku pada tanggal 14 September 2022.

Strategi Kebudayaan disusun untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun sesuai dengan kepentingan nasional.

 

Peraturan Presiden ini sangat mendukung upaya pelestarian budaya berbagai suku bangsa di Indonesia termasuk budaya suku Batak Toba yg terancam punah di kalangan millenial saat ini akibat “serbuan” budaya asing yang merajai konten digital yang lagi marak dan digandrungi remaja ataupun dewasa muda bangsa Indonesia.

 

Bersyukur ada kelompok pemerhati budaya seperti Batak Center yg serius ingin berpartisipasi melestarikan berbagai unsur budaya Batak Toba melalui rangkaian kegiatan sebelum acara Puncaknya nanti tanggal 20-21 Oktober 2022 Kongres Budaya Batak Toba di Kawasan Silalahi Center Balige Sumut.

Rangkaian kegiatan pra Kongres ini antara lain selenggarakan Perlombaan yaitu:

1. Penulisan Aksara Batak

2. Martumba ( Tarian )

3. Marumpasa ( Pantun )

4. Seni musik Uning-uningan

5. Lomba Mandok Hata ( Pidato )

6. Lomba tatacara pakai dan jenis Ulos

7. Forum diskusi tata krama Batak, dll

 

Target selanjutnya diharapkan para pemerhati budaya Batak yang dikoordinir Prof Sibarani ini akan menyusun Buku yang menguraikan ringkasan pokok yang berkaitan dengan suku Batak Toba yg diperkirakan akan diselesaikan dalam tempo 1 tahun. Profesor Sibarani dari USU Medan berharap partisipasi dari berbagai pihak terutama para Ahli Sejarah Budaya Batak Toba ikut aktif memberikan pandangannya secara ikhlas karena tidak ada sponsor utama yang biayai kegiatan ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *