Blitar ankasapost.id. ,- Polres Blitar Kota memberikan santunan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang berdomisili di Wilayah Hukum Polres Blitar Kota, Rabu (5/10/2022).
Diketahui bersama sebanyak 2 orang suporter aremania asal Nglegok yaitu Wilayah Hukum Polres Blitar Kota menjadi korban dalam tragedi kerusuhan di Kanjuruh Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam hari.
Pemberian santunan ini, dipimpin langsung Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono S.H S.I.K M.Si didampingi Kabagops, Kasatlantas, Kasat Sabhara dan Kapolsek Nglegok.
Santunan diberikan kepada keluarga Muhammad Mustofa (18), di rumah duka Ds Bangsri, Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dan Keluarga Andhika Bayu Pradana (17) di rumah duka Desa Kedawung Nglegok Kabupaten Blitar.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono saat berkunjung ke rumah duka keluarga Muhamad Mustofa dan Andhika Bayu Paradana mengucapkan turut berduka cita dan berbela sungkawa atas musibah tragedi Kanjuruhan.
“Hari ini Kami Jajaran Polres Blitar Kota melaksanakan Takziyah di Desa Bangsri dan Kedawung untuk menghaturkan turut berduka cita atas kejadian di Kanjuruhan sekaligus memberikan santunan dari Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Jawa Timur kepada para korban dalam peristiwa tersebut,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono
Lebih lanjut AKBP Argo mendoakan kepada seluruh masyarakat yang menjadi korban agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan dan almarhum khusnul khotimah.
Ini sebagai dukungan moril dari Polri kepada keluarga korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
AKBP Argo juga menghimbau, kedepan untuk rekan-rekan suporter dari aremania wilayah di Blitar Raya untuk ikut dan selalu menjaga kondusifitas wilayah.
“Untuk seluruh penanganan baik penyelidikan dan tindak lanjuti insiden tersebut sudah dikerjakan tim gabungan ,mudah mudahan segera mendapat hasil yang terbaik untuk masyarakat dan seluruh petugas yang melaksanakan pengamanan di Kanjuruhan,” ujarnya
Selain itu AKBP Argo berharap bahwa ini menjadi peristiwa terakhir bagi para Suporter dan pecinta bola di tanah air karena menimbulkan banyak korban.
“Semoga ini bisa menjadi martir dalam sejarah persepakbolaaan di Indonesia untuk tidak terulang kembali,”pungkasnya.
Pewarta:sam sun hd