Lampung tengah, Ankasa Post, Id. Lagi lagi Jalur artenatif gunung sugih punggur menjadi sorotan publik, selain kondisi Jalan yang kian waktu makin parah kerusakan nya, lantaran baru baru ini adanya kucuran Dana dari Pemerintah Kabupaten yang di wujudkan dalam bentuk bantuan sabes yang di kucurkan lewat Dinas Pekerjaan Umum( PU) Bina Marga Lampung Tengah.
Al hasil dari bantuan tersebut sangat di sayangkan mengingat adanya jenis batu material yang di bantukan di tengarai tidak sesuai yang sehingga semua itu menjadikan buah bibir Masyarakat, bahkan menurut mereka batu tersebut merupakan golongan jenis batu base atau jenis batu sabes. sebagaimana yang di keluhkan oleh Warga Lingkungan VII Kelurahan Gunung Sugih Raya.
Selanjutnya menurut warga linkungan VII dan Kepala Lingkungan setempat, dalam keterangannya ia mengatakan bahwasannya meraka di hubungin oleh UPT Lampung Tengah atau Dinas PU Bina Marga, dengan keterangan bahwasannya di Lingkungan kami mendapatkan bantuan batu sabes atau base, dengan catatan semua itu warga sekitar lah yang harus bergotong royong, di karena tidak ada biaya tukang untuk menabur base atau batu tersebut.
selebihnya pihak PU pun menyampaikan terkait adanya bantuan tersebut, yang intinya Lingkungan hanya dan atau cuma serta harus gotong royong karena semua itu tidak ada biaya untuk tukang. di sisi lain bilamana warga tidak mau bergotong royong maka bantuan tersebut akan di alihkan dan saya menyuruh pihak PU untuk menghubungi pak lurah untuk berkenaan dengan bantuan tersebut ” Terang kaling dan warga lingkungan VII.
Lebih lanjut Saat di konfirmasi Hendri Lurah Gunung Sugih Raya menerangkan, yang mana hingga sampai saat ini pihak PU belum ada Pemberitahuan langsung ke saya, terkait ongkos tukang yang tidak ada, bahkan saya sendiri tidak tau adanya ongkos tukang, sebagaimana yang di sampaikan oleh warga jelasnya.
Lain halnya yang di sampaikan oleh Irham, Sekertaris Dinas Bina Marga Lampung Tengah saat di konfirmasi melalui via chat dan telfon wa, selain dirinya membenarkan adanya bantuan tersebut, ia pun mengatakan, kalau dirinya sama sekali tidak mengerti adanya sebuah bahasa yang timbul, jika warga tidak mau gotong royong maka base tersebut akan di alihkan.
Saat di cecar terkait material tersebut merupakan base proslen atau bukan irham menerangkan bahwa batu tersebut proslen
” Batu itu termasuk proslen , memang bukan dari gunung tiga tetapi dari PT Hulu, dan semua di pesan sesuai dengan katalog, walaupun itu berwarna putih, dan untuk lebih lanjut nanti akan saya tanyakan ke UPT Tengah terkait ongkos tukang dan batu tersebut proslen atau bukan terang Irham.
Pertanyaannya?…… bagaimana mungkin Warga bisa komplin, kalau saja dari semua jenis material itu telah memenuhi standar, yang sementara Pemerintah sendiri masih ngambang dalam memberikan penjelasan serta kepastian dalam informasi.( Bambang)