Pasuruan, Ankasapost.Id, Wah gawat Dunia pendidikan situasinua sedang tidak baik baik saja yang dilakukan oleh Oknum guru, dimana si oknum guru di SDN Kec. Grati Kab. Pasuruan sangat viral sampai laporan masuk ke Polresta Pasuruan oleh orang tua korban dalam dugaan pencabulan terhadap anaknya.
Oknum guru dengan inisial HOL yang diduga pelaku cabul tersebut malah ketimpa tangga. Betapa tidak belum kelar menghadapi kenyataan pahit malah timbul masalah lagi inisial HOL harus menanggung kerugian uang puluhan juta rupiah akibat dua oknum guru yang mengaku bisa menyelesaikan masalah konon katanya.
Informasi yang di himpun awak media HOL yang Mengadukan oknum guru SDN Kalipang inisial EBS yang merupakan pengurus PGRI Kabupaten Pasuruan dan MSD sebagai guru di SMKN Winongan, mereka diadukan atas tuduhan dugaan penipuan dengan berdalih bisa menyelesaikan urusan perkara di Unit PPA Polresta Pasuruan
Kasus Cabul ini memang sangat menarik perhatian masyarakat dan publik, betapa tidak? Inisial HOL menggiring opini publik kepada kedua oknum guru tersebut supaya masyarakat dan publik beralih pada kasus penipuan, bertujuan mengalihkan pada kasus dugaan tipu tipu.
Disaat awal bulan november 2024 Inisial HOL dikenalkan oleh Kepala Sekolah SDN Kalipang yaitu Sukaryono kepada salah satu guru EBS tersebut, yang dianggapnya bisa membantu dan menyelesaikan perkara dengan pihak keluarga korban dugaan cabul hingga dalam pengurusan di Polresta Pasuruan.
Dari situ inisial HOL Merasa kecewa hingga berujung pengaduan di Polresta Pasuruan, Dia harus menanggung kerugian akibat kedua oknum guru tersebut lantaran kasusnya masih berjalan hingga naik ke penyidikan oleh Unit PPA Polresta Pasuruan
Namun, sangat disayangkan HOL Saat di konfirmasi media ini melalui sambungan aplikasi WhatsApp tidak aktif, hanya menunjukkan tanda centang satu ada apa dengan si oknum HOL tersebut?
Tidak sampai disini, Awak Media beserta teman lainya mengkonfirmasi kepada EBS melalui pertemuan singkat di Bangil tepatnya di Bangkodir guna untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang, setelah proses pertemuan berlangsung dengan EBS kemudian ia membeberkan semua kronologi yang sebenarnya.
“Ya memang betul saya di kenalkan dengan HOL oleh kepala sekolah saya Sukaryono, Namun beliaunya sudah meninggal dunia, awalnya untuk membantu memediasi antara pihak korban dugaan cabul dengan pelaku. Namun usaha saya memediasi kedua belah pihak tidak ada hasil keluarga menolak untuk kekeluargaan,” kata EBS kepada wartawan ini.Minggu,(1/12/2024) siang.
Disinggung terkait dirinya di adukan ke Polresta Pasuruan oleh HOL terkait kasus penipuan. Ia menepis tuduhan tersebut bahwasannya dirinya hanya membantu untuk memediasi pada pihak keluarga korban, selain itu EBS menyebutkan jika uang yang di tuduhkan terhadap dirinya itu tidak benar.
“Uang tersebut sudah saya kasihkan sama MSD, nantinya jika saya di panggil saya jawab apa adanya jika uang dengan jumlah nominal 27 juta memang benar titipan untuk pengacara itupun ada rinciannya, selain itu di tf sendiri oleh HOL ke rekening atas nama MSD 2 juta, jadi totalnya 29 juta,itu sudah sesuai kesepakatan bersama,” ujarnya
Selain itu EBS menegaskan jika dirinya tidak pernah menjanjikan bisa berhasil atau sukses untuk urusan di Polresta Pasuruan dengan dugaan kasus pencabulan
“Saya tidak pernah menjanjikan urusan ini selesai, bahkan saya membantu untuk mediasi sama pihak korban,”tegasnya.
Keluarga korban berharap kepada pihak kepolisian agar kasus ini segera ada langkah pasti supaya bisa diadili sesuai hukum yang berlaku
“Saya berharap kepada pihak kepolisian agar segera ditangkap oknum guru tersebut, karna pelaku masih bebas berkeliaran,”Kata inisial E ayah korban pencabulan kepada awak media di kediamannya. Jum’at, ( 22/11/2024).
(Red)