Mustoli Bersama Hakim Said Bahas Kolaborasi Untuk Toleransi Pendidikan di Banyuwangi

  • Whatsapp

Ankasapost.Id.BANYUWANGI, Kamis malam, 2 Januari 2025, Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi menjadi saksi pertemuan bersejarah antara dua tokoh inspiratif. Mustoli, pendiri Sekolah Rakyat dari Muncar, mengunjungi RKBK dan berbincang hangat dengan Hakim Said, SH, pendiri sekaligus ketua RKBK.

 

Bacaan Lainnya

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab. Mustoli dan Hakim Said saling berbagi gagasan tentang penguatan toleransi, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan akses pendidikan di Banyuwangi.

 

Hakim Said, yang dikenal sebagai aktivis penguatan toleransi beragama, menjelaskan visi dan misi RKBK yang berfokus pada keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, serta perlindungan hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama.

 

“Kami percaya, toleransi adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang harmonis. Sinergi antara pendidikan dan toleransi adalah kunci kemajuan Banyuwangi,” ujar Hakim.

 

Mustoli, di sisi lain, berbagi pengalaman mendirikan Sekolah Rakyat yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

 

“Pendidikan adalah hak semua anak. Kami berkomitmen untuk memastikan generasi muda memiliki akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan, tanpa memandang latar belakang sosial,” ungkap Mustoli.

 

Diskusi ini juga membahas potensi kolaborasi antara RKBK dan Sekolah Rakyat. Keduanya sepakat bahwa program berbasis komunitas dapat mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, terutama di bidang pendidikan dan toleransi lintas agama.

 

Hakim Said: “Kunjungan ini sangat berarti bagi kami. Bung Mustoli adalah sosok inspiratif, dan saya yakin kolaborasi antara RKBK dengan Sekolah Rakyat akan membawa dampak positif bagi masyarakat. Kita perlu terus memperkuat sinergitas ‘3KO’, Komunikasi Koordinasi dan Kolaborasi untuk menciptakan Banyuwangi yang damai dan sejahtera.”

 

Mustoli: “Saya terinspirasi oleh komitmen RKBK dalam menjaga keharmonisan lintas agama. Harapannya, kolaborasi ini tidak hanya membangun toleransi, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.”

 

Pertemuan ini diakhiri dengan rencana konkret untuk mengadakan kegiatan bersama dalam waktu dekat. Keduanya berharap, kerja sama ini menjadi awal dari perubahan besar yang akan membawa manfaat bagi Banyuwangi dan sekitarnya.

 

Pertemuan Mustoli dan Hakim Said tidak hanya menjadi momen berharga bagi keduanya, tetapi juga membuka peluang besar bagi kemajuan Banyuwangi. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjadi teladan bagi masyarakat luas dalam memperjuangkan toleransi, pendidikan, dan keadilan sosia. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *