Lamongan,AnkasaPost.Id – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Lamongan Bersatu (Alam Bersatu) di Gedung DPRD Lamongan pada hari ini mencapai titik terang dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak. Aksi ini merupakan respons terhadap keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan, khususnya di wilayah pedesaan, yang dinilai belum optimal meskipun Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memiliki program Jamula (Jalan Alus Mulus Lamongan) pada Kamis 7 Agustus 2025.
Massa yang tergabung dalam Alam Bersatu menyampaikan aspirasi mereka berdasarkan temuan di lapangan dan aduan dari masyarakat. Mereka menyoroti bahwa alokasi dana desa, dana hibah Pokir, maupun BKPD, yang seharusnya dapat digunakan untuk perbaikan jalan, justru lebih banyak dialokasikan untuk proyek TPT (Tembok Penahan Tanah). Kondisi ini menyebabkan banyak jalan desa yang masih mengalami kerusakan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kepedulian Alam Bersatu terhadap kondisi infrastruktur di Lamongan, sekaligus upaya untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang merasa kurang terakomodasi. Mereka berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan kebutuhan perbaikan jalan sebagai salah satu infrastruktur vital yang menunjang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Perwakilan Alam Bersatu diterima oleh anggota DPRD Lamongan, di antaranya Husen, S.Ag M.Ag, Imam Fadlli, S.Ip, M.Si, dan Mahfud Shodiq, S.Sos, untuk melakukan audiensi. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi secara intensif mengenai permasalahan yang ada serta mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan infrastruktur jalan di Lamongan.
Setelah melalui proses diskusi yang konstruktif, akhirnya tercapai kesepakatan yang kemudian dibacakan oleh H. Suliono, SH, selaku perwakilan Alam Bersatu, didampingi oleh Sukadi, SH, Rohmat SP, dan anggota Alam Bersatu lainnya di depan Gedung DPRD Lamongan. Kesepakatan tersebut mencakup dua poin utama, yaitu prioritas alokasi Dana Pokir untuk pembangunan infrastruktur jalan, serta dukungan terhadap program Bupati Lamongan dengan mengalokasikan 20% Dana Desa untuk pembangunan jalan.
“Kami berharap dengan adanya kesepakatan ini, pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan di Lamongan dapat segera direalisasikan. Prioritas alokasi Dana Pokir dan alokasi 20% Dana Desa untuk pembangunan jalan merupakan langkah konkret yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Lamongan,” ujar Suliono.
Suliono juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota Alam Bersatu yang telah berpartisipasi dalam aksi demonstrasi ini. Ia meminta agar seluruh anggota dapat membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke rumah masing-masing. Ia berharap agar kesepakatan yang telah dicapai dapat segera diimplementasikan dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Lamongan.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Lamongan dapat segera mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki infrastruktur jalan di seluruh wilayah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan mobilitas masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (Red)