Ganti Lahan Dampak Bendungan Belum Terpenuhi Warga Tri Mulyo Siap Mengadukan Ke Presiden RI.

  • Whatsapp

Lampung Timur, Ankasa Post, Id.

Di balik megah dan mewahnya Pembangunan Bendungan Marga Tiga yang terletak di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung,ternyata masih menyimpan peristiwa yang miris dan memilukan yang sehingga menimbulkan berbagai keluhan para Masyarakat sekitar bendungan. yang mana dari janji janji Pemerintah terhadap Warga sekitar yang terkena dampak bendungan, selama kurang lebih dua tahun Warga menunggu belum juga ada kejelasan kapan waktunya pencairan dana ganti lahan dan ganti tanam tumbuh yang terkena dampak dengan adanya bendungan.

Bacaan Lainnya

Karena penantian dan harapan yang selalu di nanti nantikan tidak kunjung datang Pada ahirnya Senin 6 Maret 2023,Warga setempat yang di dampingi langsung oleh Bambang melakukan kunjungan di Kantor Sekretariat DPC PPWI Lampung Timur, dengan maksud selain bersilaturahmi sekaligus dalam hal ini meminta pendapat dan solusi terhadap PPWI dengan menceritakan segala yang di alami oleh Warga terkait ketidak jelasan kapan waktu pencairan dana ganti lahan dan tanaman di Desanya.

Segaimana yang di sampaikannya di ruang kerja Ketua DPC PPWI, bahwasannya Kami selaku warga yang telah terdata mendapatkan ganti lahan maupun ganti tanam tumbuh secara valid dan telah masuk dalam verifikasi dengan benar oleh Pemerintah bagi Warga yang terkena dampak sehingga telah di nyatakan wajib untuk mendapatkan ganti rugi. maka dengan adanya hal tersebutlah yang sehingganya kami sangat menantikan kapan dana tersebut bisa kami terima” ujar Bambang.

Selanjutnya Bambang pun menjelaskan secara singkat perihal keluhan warga yang telah berharap dana ganti lahan yang telah di data oleh pihak yang berwenang untuk sekiranya segera mungkin adanya kejelasan kapan dana tersebut bisa di cairkan.

Lebih lanjut iapun menuturkan bahwasannya Kurang lebih dua tahun setelah Tim Penetapan Lokasi (Penlok) pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan Bendungan Marga Tiga, mendata lahan, dan menetapkan lahan yang terkena dampak, kami para masyarakat yang lahannya telah terdata dalam daftar penerima dana ganti lahan inipun sudah tidak lagi melakukan aktivifitas di lahan tersebut,bahkan
Hampir semua masyarakat di Desa Trimulyo yang telah masuk daftar penerima dana pembebasan lahan, telah berhutang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, hal ini disebabkan karena, warga tidak punya lahan lain untuk bercocok tanam selain lahan yang sudah ditetapkan masuk dalam daftar pembebasan lahan” ungkapnya.

Selebihnya Bambang pun menceritakan isu atau khabar ketidak jelasan dana dikarenakan ada temuan kesalahan data terkait besaran jumlah yang harus di terima oleh Masyarakat penerima dana ganti lahan.yang mana
Khabarnya ada kesalahan data terkait jumlah yang harus di terima oleh Masyarakat, dan sampai sa’at ini kami tidak tahu berapa yang akan bisa kami cairkan, karena sedari awal, kami pun tidak tahu atau di jelaskan harga ganti lahan dan tanam tumbuh yang masuk data Tim Penlok. inti dan atau
Yang jelas, kami tidak tahu menahu terkait urusan pendataan dan hitung-hitungannya, kami hanya tahu, ada Tim Penlok datang kelahan kami, mengukur luas tanah lahan dan mengecek tanam tumbuh yang ada, selanjutnya kami tidak tahu bila ada kesalahan data, yang kami tahu hanya itu saja, terkait ada kesalahan data, bukan kami yang menulis, bukan kami yang mendata, kami hanya melihat Tim Penlok mencatat, selanjutnya, kami menanti kapan dana ganti lahan dan tumbuhan ini turun dan bisa dicairkan” jelas Bambang.

Dengan adanya kondisi serta melihat keadaan masyarakat yang sangat memprihatinkan, Bambang mewakili Masyarakat yang sangat menantikan kejelasan dari semua pihak terkait, sangat berharap agar masalah ini agar secepatnya bisa di selesaikan. dan atas Nama Masyarakat, saya sangat berharap agar semua pihak yang terkait peka dan cepat tanggap, serta gunakan hati dan nurani serta gunakan rasa kasihan dengan melihat para warga yang sudah berhutang sana-sini untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, jangan sampai ketika dana turun dan bisa di cairkan, para warga tidak bisa lagi membeli lahan untuk bertani atau bercocok tanam, bila tidak ada lahan yang bisa di garap, lalu akan banyak pengangguran yang berpotensi dapat menimbulkan kesengsaraan Masyarakat, apakah kami harus mengadu ke Pak Presiden Ir.H. Joko Widodo, tentang derita dan kesedihan yang kami alami” tutup Bambang.

Di Kesempatan yang sama dalam penyampaiannya salah satu warga setempat dengan penuh iba sangat berharap kepada Presiden Republik Indonesia, agar memerintahkan kepada Instansi atau para pihak terkait, untuk secepatnya dapat menyelesaikan masalah yang di alami Rakyatnya yang berada di sekitar Bendungan Marga Tiga. yang mana
Kami sangat berharap, agar Bapak Ir.H. Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, dapat memerintahkan kepada semua pihak yang terkait, agar masalah ini secepatnya bisa di selesaikan yang sehingganya tidak berlarut-larut, bahkan harapan Masyarakat yang ada di sekitar bendungan dapat terkabulkan, kami sudah tidak ada lagi kebun atau lahan lagi, kami ingin membeli lahan di tempat lain, sehingga kami bisa bekerja dan menghasilkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami harap warga( Ami Bambang)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *