Mojokerto,AnkasaPost.Id– Normalisasi sepanjang 10 kilometer (km) yang membentang mulai Kecamatan Gedeg hingga Jetis masuki tahap akhir.
Ditargetkan, pengerukan sendimen sebagai penanggulangan banjir saat musim hujan ini tuntas di pertengahan November.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman mengatakan, normalisasi afvoer sungai Wonoayu yang menjadi anak sungai Brantas hingga sekarang terus berproses. Pengerjaan dengan menggunakan alat berat pun terus dikebut.
’’Kita target sebelum musim hujan selesai, mungkin pertengahan November. Sekarang sudah masuk terakhir di Desa Jetis,’’ ungkapnya.
Dimulai sejak 5 Juni lalu, normalisasi sungai yang melintasi dua kecamatan, saat ini tinggal satu desa saja.
Menurutnya, pengerjaan dimulai dari Batankrajan, Pagerejo dan Balongsari di Kecamatan Gedeg. Kemudian bergeser ke Desa Ngabar, Penompo, Canggu hingga Jetis, Kecamatan Jetis.
Pengerukan sendimen ini memang menjadi prioritas pada tahun ini lantaran afvoer sungai Wonoayu sudah puluhan tahun tak tersentuh pemeliharaan.
Tak urung kondisi itu rentan terjadi banjir saat memasuki musim hujan karena tidak berfungsi secara normal. Baik untuk saluran irigasi pertanian warga maupun tempat penampungan air.
’’Makanya sekarang aliran sungainya kita pulihkan dari sumbatan sampah dan sedimen agar bisa berfungsi normal kembali. Karena yang banyak terdampak selama ini areal pertanian, mulai Kecamatan Gedeg sampai Kecamatan Jetis dan sebagian permukiman di daerah Jetis,’’ paparnya.
Sebagai penanganan, pengerjaan normalisasi sungai yang bermuara ke sungai Mas dimaksimalkan tuntas sebelum musim hujan.
Tujuan utamanya sebagai antisipasi dan pengendalian banjir.
’’Normalisasi rata-rata dengan lebar 4 meter dan tinggi 4 meter, variatif, makin ke hilir tambah lebar,’’ tuturnya. (Red)