Tuban,Ankasapost.id– Remaja perempuan berinisial O (15) asal Babat, Lamongan, viral menjadi korban pembacokan hingga tangannya putus. Ternyata korban sempat berpamitan hendak ke rumah pamannya sebelum dibacok diduga gerombolan gangster.
Setelah kejadian pembacokan, korban sempat mendapat perawatan medis di RS Muhammadiyah Babat, namun harus dirujuk ke Surabaya. Saat ini, korban sedang menjalani operasi di RSU Dr Soetomo Surabaya.
Paman korban berinisial MS mengatakan korban berpamitan kepada orang tuanya untuk menginap di rumahnya di Desa Wedang, Tuban. Korban berangkat sendirian, Selasa (31/10/2023) dini hari. Namun, korban tidak kunjung datang
“Keponakan saya tidak sekolah tapi mondok, usia sekitar 15 tahun kelahiran 2008 kalau nggak salah. Setengah satu itu keluar rumah, pamit tidur di rumah saya. Nggak jadi, malah kabur ke AKR, tiba-tiba nggak sadar dan ditemukan di telon (pertigaan) Banjar,” ucap MS Jumat (3/11/2023).
Keesokan harinya, ungkap MS, keluarganya mendapat kabar dari ibu korban bahwa O dirawat di RS Muhammadiyah Babat. Kondisi tangan O disebut terputus dibacok orang.
MS mengaku keluarganya panik melihat kondisi korban. Pasalnya, O belum bisa bicara dan tidak mengingat kronologi kejadian. Ia pun menduga keponakannya trauma dengan peristiwa pembacokan itu.
“Saat ini anaknya masih trauma, kalau ditanya belum ingat persis kejadiannya, ingatnya hanya mampir ke SPBU AKR, kalau operasinya sudah dilakukan,” ucap Paman korban.
MS pun telah melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Keluarga, sebut MS, berharap pelaku pembacokan segera terungkap, apalagi peristiwa seperti itu sudah dua kali terjadi di lokasi yang hampir sama.
“Saya wakilnya keluarga, sudah lapor di polres. Harapannya segera ditangkap,” kata MS.
Sementara tim Reskrim Polres Tuban dan polsek setempat telah melakukan penyelidikan dan memintai keterangan. Kasatreskrim Iptu Rianto pun membenarkan peristiwa yang terjadi di sekitar SPBU Widang.
“Tim Reskrim langsung meluncur melakukan olah TKP. Sesuai fakta yang ada, tidak ditemukan ceceran darah di lokasi (penemuan korban) yang viral di medsos. Bisa saja lokasinya berbeda saat ditemukan korban. Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini,”PimUm (FRK22)