Mojokerto,AnkasaPos.Id-26 september 2024 ankasapost.id Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, R.MH menggelar pertemuan dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan bayi dan penguatan Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR), Selasa (24/09/2024). Pagi
Pertemuan penguatan AMP-SR yang berlangsung di Hotel Lynn Mojokerto tersebut diikuti oleh
para spesialis obgin, Spesialis anak, Ketua komite medis dan petugas pengantri aplikasi MPDN dari 11 Rumah Sakit (RS) yang ada di kabupaten Mojokerto.
Kepala Dinas Kesehatan Mojokerto dr. Ulum Rokhmat menerangkan bahwasanya Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR) merupakan salah satu upaya untuk mengeliminasi kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah. Pelaksanaan AMPSR akan menghasilkan rekomendasi yang dikelompokkan berdasarkan faktor keluarga atau masyarakat, penyedia layanan kesehatan, maupun faktor sistem Kesehatan, terangnya kepada media.
Lebih lanjut dr. Ulum Rokhmat mengatakan bahwasanya rekomendasi yang dihasilkan harus ditindaklanjuti dalam bentuk respon dan dipantau dampaknya pada sistem kesehatan, katanya.
“Melalui AMPSR diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang ujungnya adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi”, harapnya.
“Sesuai dengan analisis situasi kematian ibu dan bayi tahun 2023 dan 2024 sudah ada penurunan. Dilihat dari progres pelaksanaan AMP-SR ditahun 2024 angka kematian ibu ada 5 dan kematian bayi berjumlah 64 sedangkan jumlah kasus kematian ibu dan anak masing-masing sudah ada 1 yang sudah di kaji”, ungkap dr. Ulum Rokhmat.
dr. Ulum Rokhmat juga menyampaikan bahwa intervensi yang telah dilakukan oleh Dinkes diantaranya melakukan pelatihan PONED untuk Meningkatkan kapasitas tim PONED di FKTP, pengadaan sarpras KIA untuk kelengkapan sarpras KIA di FKTP, kemudian melaksanakan pelatihan USG obstetri dasar terbatas untuk meningkatkan skil terkait penggunaan alat USG dan pelatihan PPGDON pada Nakes di FKTP guna meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan terkait kegawat daruratan maternal dan neonatal.
“Dengan melakukan penguatan AMP-SR ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran dari kasus kematian yang sudah terjadi dan selanjutnya memperbaiki kualitas pelayanan. Sehingga diharapkan bisa terus menurunkan kasus kematian ibu dan bayi di wilayah kabupaten Mojokerto ini”, harapnya.
Selanjutnya dalam pertemuan penguatan AMP-SR tersebut juga menghadirkan narasumber dari RSUD Dr. Soetomo, Rizki Pranadyan dr. Sp. OG, Subps. Obginsos untuk memberikan pemaparan tentang pelaksanaan pemodelan AMP-SR.(fin)