Pasuruan, Ankasapost.com – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Pasuruan menyatakan sikap netral dan akan turut mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak untuk kesuksesan gelaran pesta Demokrasi yang damai, jujur dan adil. Minggu, 28/09/2024.
Hal tersebut disampaikan, Soleh, selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia Kabupaten Pasuruan. Menyatakan bahwa kesiapan untuk menjaga dan mengajak semua anggota AWPI Kabupaten Pasuruan untuk netral serta mendukung suksesnya pilkada di Pasuruan.
“Pers berperan penting dalam kesuksesan pesta demokrasi, Pers juga harus menjadi jembatan atas hak demokrasi masyarakat serta kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara Pilkada,” tutur Soleh dalam keterangannya.
Soleh juga meminta semua anggota AWPI kabupaten Pasuruan berlaku adil dan berimbang kepada Parpol atau Paslon. Serta berperan aktif dan bersikap profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya
“Sebagai penyedia sumber informasi yang independen untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat maka kebebasan pers yang tidak tendensi serta keberpihakan maka sikap netralitas menjadi sangat penting,” ujar Soleh.
Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan Ketua DPD AWPI Jawa Timur, Sri Agus Mahendra. Dalam intruksinya Mahendra (sapaan akrabnya) mengintruksikan kepada sumia jajaran DPD AWPI serta DPC AWPI Kabupaten/Kota agar bersikap profesional aktif serta independen untuk mengawal demokrasi bersih, damai, jujur dan adil.
“Kami sebagai organisasi Wartawan, AWPI siap mengawal perhelatan pesta demokrasi pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Mulai sejak dari tahapan pencalonan, pendaftaran, penetapan calon hingga pelaksanaan nanti. Tentunya kami akan bersikap netral, independen adil serta berimbang pastinya,” ujar Mahendra.
“Saya berpesan kepada semua anggota jajaran AWPI untuk turut mengawal pesta demokrasi dengan selalu menyajikan berita obyektif, berimbang. Serta tidak membuat berita hoak. Apalagi yang bersifat kampanye hitam menjelang menjelang pilkada serentak ini,” tutup Mahendra. (SOL)
