KEDIRI,AnkasaPost.Id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri semakin menunjukkan komitmennya untuk
memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam memilih pemimpin daerah yang tepat. Hal ini
terlihat dalam penyelenggaraan debat publik kedua yang berlangsung di Insumo Kediri Convention
Center (IKCC) pada Rabu (20/11/2024) malam.
Debat dengan tema “Pembangunan Manusia Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Pemberdayaan Ekonomi
Kreatif, dan Pemerintahan Daerah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi ajang pamungkas
bagi pasangan calon (paslon) untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja mereka. Kedua
paslon memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan strategi memajukan Kota Kediri, terutama
dalam upaya mensejahterakan masyarakat.
Paslon nomor urut 01, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Toha (Gus Qowim), mengusung visi
membangun Kota Kediri yang MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Sementara itu,
paslon nomor urut 02, Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, fokus pada melanjutkanprogram-program unggulan seperti lanjutan Prodamas, program satu keluarga satu sarjana, serta
inisiatif satu RT satu wirausaha baru.
Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya debat publik
kedua ini sebagai salah satu tahapan menjelang pemungutan suara Pilkada serentak yang akan digelar
pada 27 November 2024. “Tentunya debat publik kedua ini adalah momen yang sangat ditunggutunggu oleh 200.000 lebih masyarakat Kota Kediri,” ujarnya.
Menurut Reza, debat ini menjadi peluang terakhir bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat kedua
paslon, memahami visi-misi mereka, dan melihat komitmen mereka dalam memajukan Kota Kediri.
“Harapannya, tema debat malam ini dapat membuka wawasan kita, terutama bagi masyarakat yang
akan menggunakan hak pilih,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, terlepas dari
perbedaan pilihan politik. Reza menegaskan bahwa siapa pun yang terpilih nantinya adalah yang
terbaik dan mengajak warga untuk kembali bersatu setelah pemilu demi masa depan Kota Kediri yang
damai dan sejahtera.
“Siapa yang terpilih, dialah yang terbaik. Setelah ini, kita kembali menjadi saudara sesama warga Kota
Kediri. Tapi harus bijak dalam memilih,” pesannya. Reza juga mengingatkan bahwa perbedaan dalam
pilihan politik tidak boleh memutuskan silaturahmi antarwarga.
Sebagai penutup, Reza mengimbau seluruh masyarakat Kota Kediri untuk menggunakan hak pilihnya
pada 27 November 2024. Ia menekankan bahwa partisipasi dalam pemilu adalah wujud tanggung
jawab untuk memastikan suara masyarakat tersalurkan demi masa depan Kota Kediri.
“Jangan golput. Dengan berpartisipasi langsung di TPS, kita semua turut menentukan arah
pembangunan Kota Kediri ke depan,” pungkas Reza.
Dengan debat yang telah selesai, masyarakat Kota Kediri kini diharapkan dapat menentukan pilihan
dengan bijaksana berdasarkan penilaian terhadap visi dan misi kedua paslon. Peran aktif warga akan
menjadi kunci bagi keberhasilan proses demokrasi ini.
(Suyati)