Kisruh Kakak Adik Yang Diduga Ada Dendam Pribadi Dan Ada Dugaan Kuat Ditunggangi Oleh Aktor Intelektual Sampai Lapor Polisi

  • Whatsapp

Pasuruan // Ankasapost.Id –  Konon ada cerita korban Holifah yang melaporkan kasus penganiayaan oleh adiknya sendiri yakni  Basyruddin terhadap dirinya sesuai dengan tanda terima laporan Polres Pasuruan dengan nomor STTLP/217/VI/2025/SPKT pada hari Senin (16/6) dan dalam pemberitaan oleh salah satu media online di Kabupaten Pasuruan menjadi konsumsi publik yang sangat memprihatinkan warga Desa Andonosari.

 

Bacaan Lainnya

Dikutip dari pemberitaan sebelumnya oleh media online tersebut, yang bernarasi seolah terlapor Basyruddin ialah seorang preman yang selalu bikin keributan di Desa Andonosari, dan melakukan penganiayaan terhadap orang lain yakni Holifah sebagai pelapor dan juga sebagai kakak kandung dari terlapor Basyrudin…aneh betul kalau seperti ini.

 

Awak media bersama tim disaat menerima keluhan dari warga Desa Andonosari, turun ke lapangan untuk investigasi, dan diketahui bahwa pelapor Holifah dengan terlapor Basyruddin bukanlah orang lain melainkan Kakak Beradik.

 

Basyruddin ditemui tim investigasi menceritakan kronologi awal terjadinya kesalahpahaman mengakibatkan keributan yang melibatkan beberapa orang bersaudara sekandung ini.

 

Berawal dari pengaduan anaknya, sebut saja ‘Bocah’ kepada Basyruddin bahwa dirinya ‘Dijunduh’ (Kepalanya disentuh dan didorong menggunakan jari atau tangan) oleh ‘Rusiati’ (Kakak Kandung Basyruddin) sekira 3 hari sebelum terjadi keributan besar di rumah Basyruddin.

 

“Setelah saya menerima pengaduan dari anak saya, saya mencoba untuk meredam hingga 3 hari setelahnya, saat saya mengantarkan jus untuk ibu saya, saya bertemu dengan kakak saya Rusiati, dan saat itu juga saya menegur Rusiati dan mengingatkan kalau emang ada salah jangan anak saya yang ‘dijunduh’, aku ae junduhen gpp,” ungkap Basyruddin.

 

“Rusiati pun menanggapi teguran saya dengan ngomel ngomel, beberapa saat kemudian Holifah datang tanpa mengetahui ini masalahnya turut ngomel ngomel dan mengolok ngolok saya dengan mendorong tubuh saya beberapa kali, emosi saya pun terpancing dan saya mendorong balik hingga Holifah jatuh di samping tempat tidur ibu saya,” Ungkap Basyruddin.

 

,”Holifah pun berusaha membalas dengan mengambil mangkuk dan melempar ke arah saya, pipi saya terkena sedikit, mangkuk pun jatuh dan pecah, masih belum puas Holifah mengambil gelas dan melempar lagi ke arah saya, saya menghindar dan gelasnya mengenai istri saya yang ada di belakang saya,” lanjut Basyruddin.

 

Saya berusaha untuk mendekati Holifah dengan memegang dan menarik rambut Holifah untuk saya seret keluar, tidak disangka kaki saya tertahan tubuh Holifah dan saya pun terjatuh bersamaan dengan Holifah, lalu istri saya menarik saya untuk meredam dan kami pun menjauh naik ke lantai atas,” tambahnya.

 

Basyruddin melanjutkan, “setelah suasana agak tenang, datang ‘Rochim’ Kakak Kandung saya juga, dengan emosi dan menantang saya, saya berusaha untuk tidak menanggapi hingga ‘Rochim’ melampiaskan emosinya dengan memukul pintu dan kaca hingga tangannya terluka.”

 

“Tidak berselang lama, bergantian ‘Saiban’ datang dengan emosi dan menantang saya, saya juga tidak menanggapi hingga Saiban juga melampiaskan emosinya ke kaca jendela, dan berlalu pergi,” imbuh Basyruddin.

 

Entah apa yang di pikirkan oleh Holifah pada hari Senin (16/6) Holifah didampingi oknum Ketua salah satu LSM melaporkan ke kepolisian pihak Kepala Desa Andonosari pun diabaikan , ini permasalahan dan keributan antara kakak beradik saudara sedarah sekandung, atau memang benar diduga ada Tokoh Intelektual yang menunggangi dengan tujuan membalaskan dendam pribadi oknum Tokoh Masyarakat tersebut kepada Basyruddin. (Bersambung) / (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *