Lampung Ankasa Post, Id.Akibat intervensi terhadap kebebasan berpendapat dari Rakyat terhadap Pemerintah Provinsi Lampung, justru mengundang geram orang Nomor satu di Indonesia, yang sehingga berujung pada kunjungan Presiden di beberapa lokasi dan kondisi Jalan yang ada di Daerah Lampung, yang telah membuat Buming publik.
Kunjungan Joko Widodo di Provinsi Lampung dalam rangka meninjau langsung di beberapa titik atau lokasi Jalan yang telah rusak parah di antaranya di Jalan Terusan Riyacudu Kota Baru Bandar Lampung dan Seputih Surabaya, Rumbia, Seputih Banyak. Kabupaten Lampung Tengah.tentu hal tersebut merupakan bagian tamparan buat Arinal Gubernur Lampung, terlebih setelah Jokowi memerintahkan langsung kepada Menteri PUPR untuk segera melakukan kajian dan sekaligus lelang untuk melakukan pengerjaan Jalan tersebut.
Selain itu juga Joko Widodo menegaskan bahwasannya pengerjaan Jalan tersebut untuk di ambil langsung oleh Pemerintah Pusat dengan perkiraan akan mengucurkan Anggaran kurang lebih sebesar Rp. 88 Milyar.
Mendengar berita langsung dari Presiden sudah barang tentu semua itu merupakan Angin yang positif yang selama ini telah menjadi harapan bagi Warga Lampung khususnya Masyarakat Lampung Tengah. walau sesungguhnya dari apa yang telah menjadi perhatian khusus dari Presiden berkaitan dengan Jalan, belum sepenuhnya hal tersebut membuat lega bagi Masyarakat Lampung, mengingat masih banyak Jalan yang mengalami hal serupa yang ada di Kabupaten lain yang ada di Provinsi Lampung. satu contoh kecil seperti, Jalan Budi Utomo, Kota Metro, Jalan Raya Metro Kibang, yang notabenya Jalan tersebut merupakan Jalan milik Provinsi Lampung. yang sehingganya Kabupaten dan Kota seolah olah tutup mata dengan melihat Jalan yang sudah tak layak di lalui lagi akibat kerusakan yang sangat parah.
Dengan adanya Jokowi bertindak langsung, selain bagian dari tamparan buat Gubernur Lampung, yang tentu saja semua itu menimbulkan spikulasi bagi publik, bahwasannya hal tersebut akan berdampak pada turunnya kridebelitas Arinal ke publik. sebagai seorang Pemimpin Daerah. terlebih ketika pada beberapa waktu lalu berusaha membungkam suara Rakyat lewat Wakil Bupati Lampung Timur, atas segala kritik yang di lontarkan oleh Bima Warga Raman Utara Lampung Timur, Lewat Akun Tiktoknya.
Sorotan dan spikulasi serta kritikan muncul di sana sini, yang di akibatkan adanya seorang Pemimpin yang kurang menyadari dan memahami akan jeritan Rakyat, justru menimbulkan berbagai celotehan dari berbagai kalangan. bahkan dengan adanya Gubernur yang terkesan mencoba untuk membungkam suara Rakyat, justru Rakyat semakin di bungkam semakin menjadi jadi bahkan tidak terkendali. yang sehingga menuai pertanyaan masih layak kah Arinal untuk di pilih dan di jadikan Gubernur Lampung Lagi kalau saja Arinal terkesan Alergi dengan kritik.
” Dari apa yang saat ini telah menjadi fenomena di Lampung, semua itu tidak luput dari besaran atau kos untuk biaya Politik terlebih biaya untuk menjadi seorang Pemimpin Daerah, yang musti dan harus di keluarkan oleh para Balon Kepala Daerah baik di Tingkat Provinsi mau Tingkat Kabupaten dan Kota. yang sehingganya bukanlah sesuatu yang tabu lagi bahkan dapat di bilang telah menjadi kosumsi publik bahwasannya Many Politik merupakan sesuatu keharusan. maka tidaklah hal yang aneh bilamana seseorang telah menjabat sebagai Pemimpin Daerah, yang di utamakan untuk memikirkan terlebih dahulu guna mengembalikan modal, berkenaan dengan program pembangunan hanya bagian dari sambilan, yang sehingga belum pernah ada sejarahnya bagi Seorang Kepala Daerah yang benar benar memenuhi dari janji janji yang telah di umbar saat pencalonan. justru yang ada hanya ingkar janji,dengan dan atau tanpa mengingat lagi akan Sumpah Jabatan sebagai Pejabat, dengan selalu siap sebagai Pelayan Rakyat bukan untuk di layani oleh Rakyat. akan tetapi semua itu justru terbalik para Pejabat minta di layani, sementara Rakyat hanya bagian dari dan di jadikan sebagai Alamat Politik dan Kekuasaan.
Turunnya Orang Nomor satu di Indonesia ke Provinsi pintu gerbang Sumatera, gambaran adanya kebrobrokan sebuah Pemerintahan Daerah Lampung.yang di nilai kurang becus dalam menyikapi persoalan yang timbul terutama mengenai Jalan. yang sementara Jalan merupakan sebuah Akses Perekonomian yang utama, jadi dengan keberadaan Jalan yang saat ini tergolong banyak yang memprihatinkan, sudah barang tentu perputaran ekonomi pun tersendat. terus Pertanyaannya?…di kemanakan Janji para Kepala Daerah sebelum jadi Pemimpin yang selalu gembar gembor baik lewat kampeye maupun Bener bener di setiap sudut dan pepohan yang di pinggir jalan, yang akan dan selalu siap membangun serta mensejahterakan Rakyat. ternyata semua itu hanya ilusi janji tinggal janji Rakyat pun tak lagi mampu dan bisa menagihnya karena semua janji bak ubahnya janji di balik bui, setelah mendapatkan kursi Nomor satu. ( Bambang)