Ponorogo Ankasapost.id, Kualitas pembangunan oleh Pemerintah Desa Sendang Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo layak jadi sorotan. Hal itu menyusul dengan ambrolnya talud yang baru saja dibangun di desa tersebut.
Menurut warga sekitar, pembangunan dilakukan setelah lebaran, awal Mei 2022. Namun, saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Diduga, kualitas pembangunan jauh dari spek yang seharusnya.
Dari hasil pantauan awak media, terdapat beberapa kejanggalan pada proyek talud tersebut. Mulai dari pondasi, kemiringan talud serta minimnya resapan air. Ambrolnya bangunan talud itupun menuai respon banyak pihak. Warga setempat hingga warga luar yang tengah melintas.
_”Byuh, padahal bangunan anyar lho iki, eman banget”_(byuh, padahal bangunan baru lho ini, sayang sekali), ujar petugas PLN yang sedang lewat.
Selain diduga akibat buruknya kualitas pekerjaan, proyek talud tersebut juga disinyalir sebagai proyek siluman. Hal itu dikuatkan dengan tidak adanya board proyek, papan kegiatan maupun prasasti di lokasi. Alhasil, publik tidak tau tentang kegiatan yang tengah berlangsung di desa Sendang tersebut.
Menurut keterangan warga setempat yang pulang cari rumput, mengenai sumber anggaran dan besaran memang tidak tau. Dirinya hanya mengetahui bahwa proyek ini baru, ambrolnya pun juga belum lama.
“Masalah sumber dana dari mana kok kurang tau ya pak, setau saya proyek ini baru kok,” ujarnya tanpa mau sebutkan nama.
Tidak ditemukannya papan informasi, board proyek maupun prasasti, menggambarkan bahwa pihak Pemerintah Desa sengaja tidak mengindahkan peraturan menteri PUPR, abaikan transparansi keterbukaan informasi publik. Lucunya lagi, ketika dikonfirmasi kan ke kantor desa, hampir seluruh perangkat hanya sebatas mengetahui sumber dananya, namun tidak dengan nominalnya.
“Ndak tau pak, coba langsung ke pak lurah, saya cuma bagian pelayanan,” terang Edhy di Kantor Desa.
Hal serupa juga dikatakan oleh Didik, Kaur Pemerintahan. Dirinya hanya mengatakan bahwa sumber anggaran dari dana desa 2022, namun perihal nominal proyek talud ambrol tersebut, Didik pun enggan mengatakan.
“Anggarannya dari DD, kalau besaran, langsung dengan mbah lurah atau pak Panud TPK saja,” jawabnya, Senin (06/06/2022).
Cukup aneh, jika perangkat desa tidak begitu tau tentang anggaran yang sudah di musdeskan sebelumnya. Seolah-olah, ada rahasia dibalik rahasia yang hanya diketahui oleh Kepala Desa dan TPK saja.
Ata dan Anto Warga Desa yang di tunjuk oleh Pemerintah Desa Sendang sebagai Konsultan perencanaan, saat di Konfirmasi awak Media di tempat terpisah, menjelaskan saya hanya di ajak koordinasi tidak tau menahu terkait gambar dan anggaran di RAB ungkap Ata, kebetulan juga sebagai Ketua HIPPA Desa Sendang, sedangkan keterangan yang di ucapkan Anto , Saya juga tidak tau apa2 karna saya ikut kerja menjadi tukang juga tidak tau masalah anggaran atau masalah lain-lain, di tempat dan waktu yang bersamaan Panut Kaur Kesejahteraan juga merangkap PJ Kepala Dusun Sedayu, juga PKA dan TPK memberikan keterangan, bahwa RAB terkait Volume Kubikasi, material dan anggaran pembelanjaan yang di pakai untuk pembangunan talud tersebut, hanya di hitung oleh Rekan-rekan perangkat, Kaur perencanaan dan yang lain,tidak melibatkan Konsultan perencanaan ungkap Panut.
Sampai berita ini di naikan Kepala Desa saat hendak dikonfirmasi di rumah, sedang tidak di tempat, di Kantor Desa juga tidak di temui, sementara kontak via whatsapp, baik via pesan maupun telpon, juga tidak di gubris. Dalam kondisi online, tidak merespon saat ditelpon. Bahkan, setingan pesan whatsappnya pun hanya tercentang 2 hitam. Diduga sengaja untuk mengelabui awak media yang hendak mengkonfirmasi AMBROLNYA TALUD LAPANGAN.(dian)