Lampung Tengah, ankasapost.id-Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) merupakan ujung tombak dalam pemilu maupun Pilkada dalam pesta demokrasi untuk menentukan para pemimpin negeri, yang mana baru dilaksanakan pemilu serentak pada Rabu 14/2/2024 lalu.
Dibalik kerja yang berat tersebut beredar informasi yang kurang sedap di alami oleh anggota KPPS di beberapa Kampung di Kecamatan Terusan Nyuyai, Kabupaten Lampung Tengah. Yakni di Kampung Gunung Agung dan Gunung Batin Ilir yang diduga Anggaran Operasional Pembuatan TPS dan Konsumsi di dipotong oleh oknum Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kampung setempat.
Hal tersebut berdasarkan diketahui berdasarkan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang di keluarkan oleh PPS setempat berbeda dengan ketetapan Surat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Tengah No. 36/KU.03.1-SD/1802/1/2024 tentang besaran Anggaran Pemungutan dan Penghitungan Suara.
Selisih anggaran yang di berikan oleh PPS kepada KPPS terbilang cukup besar yakni di Kampung Gunung Agung sebesar Rp. 660.000 per TPS sedangkan di Kampung Gunung Batin Ilir Sebesar Rp. 560.000 per TPS dan tidak menutup kemungkinan itu terjadi di Kampung lain nya yang berada di Kecamatan Terusan Nyunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
Sementara Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) kedua Kampung tersebut tidak merespon dan hanya di baca, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui Via Handphone terkait adanya selisih anggaran yang diterima oleh KPPS yang terjadi di dua Kampung tersebut.
Diketahui jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dikampung Gunung Agung sebanyak 28 TPS dan Dikampung Gunung Batin Ilir sebanyak 5 TPS, dari kedua kampung tersebut sudah terlihat pemotongan Anggaran apabila dikumpulkan sudah mencapai puluhan juta.
Keserakahan yang diduga dilakukan oleh oknum PPS di Kampung tersebut, yang tega melakukan pemotongan anggaran KPPS tersebut dinilai menciderai proses penyelenggaraan Pemilu yang ada di Kecamatan Terusan Nyunyai, dengan tidak mempertimbangkan jerih payah para petugas TPS yang sampai larut malam bahkan pulang pagi demi lancar nya Pemilu.
Oleh karena nya salah satu anggota KPPS dikampung Gunung Agung berharap, prilaku pemotongan anggaran tersebut di usut tuntas agar pemotongan-pemotongan Hak orang lain tidak menjadi budaya di Kecamatan Terusana Nyunyai, sehingga mendapatkan efek jera bagi pelaku nya. ( Rahman )