Pasuruan//Ankasapost.Id — Seorang pengusaha ternak ayam potong berinisial SOL di Desa Randu Gong, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, diduga menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram (gas melon) sebagai pemanas kandang anak ayam (DOC). Praktik tersebut dilakukan untuk menjaga suhu kandang saat ayam masih berusia kurang dari satu minggu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam satu kali penebaran bibit ayam, peternak tersebut menampung sekitar 16.000 ekor ayam hingga masa panen. Gas melon digunakan untuk menghidupkan pemanas kandang sebagai pengganti pemanas standar industri peternakan.
Penggunaan tabung gas bersubsidi ini menuai sorotan karena gas melon sejatinya diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro, bukan industri skala besar. Selain itu, penggunaan pemanas berbasis gas tanpa pengamanan standar berisiko menimbulkan kebakaran.
Menurut salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, praktik tersebut sudah berlangsung dalam beberapa periode pemeliharaan.
“Kami sering melihat pengangkutan tabung gas melon dalam jumlah banyak ke kandang. Kalau itu dipakai untuk usaha besar, harusnya ada pengawasan. Apalagi ini jumlah ayamnya ribuan,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak terkait seperti Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan diharapkan segera melakukan pengecekan guna memastikan keamanan kandang, serta memastikan tidak ada penyalahgunaan gas subsidi dalam kegiatan usaha skala besar. (Rief)
